PENERAPAN SANKSI ADAT KASEPEKANG DI BANJAR TEGAL GUNDUL, TIBUBENENG KABUPATEN BADUNG

Sanksi adat kasepekan ini sudah sering kali berjalan dan dikenal sangat luas di seluruh wilayah Bali. Kasepekang merupakan sanksi Bali, dimana si penerima akan dikucilkan, diasingkan atau diberhentikan untuk ikut desa (Madesa). Hal dikarenakan pelaku melanggar aturan berkali-kali (keterlaluan), sehingga dianggap pantas diberikan. Rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1) bagaimanakah penerapan Banjar Tegal Gundul, Tibubeneng 2) hambatan-hambatan Tibubeneng. Penelitian menggunakan jenis empiris, yang berpedoman pada teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung teori receptie, receptio in complexu konsep negara hukum mengkaji fenomena terjadi saat ketertiban kehidupan masyarakat khususnya Kabupaten Badung. Hasil menunjukkan bahwa kasepekang banjar tegal gundul, tibubeneng – canggu dilaksanakan oleh pimpinan yaitu Kelihan Adat tahapan-tahapan berupa memberikan petuah (pitutur ayu), teguran (penglemek) sampai disisihkan (Kasepekang) dari kegiatan organisasi sosial banjar. diharapkan agar warga menjadi sadar mengikuti apa kesepakatan Adat.